Ketika safar ku adalah sebuah doa, ini sekelumit cerita perjalananku yang dimana setelah masa pandemi jarang sekali bepergian ke luar kota untuk menjalankan perjalanan dinas dari kantor. Ya kalau main dengan uang pribadi dan keluar kota tentu tidak akan begitu sering. Karena ada anak istri yang tentu kalau bukan urusan kantor pasti apak ikut. Bahasa kerennya mungkin hilling 😀

Tentu dalam segala hal ada adab yang perlu dijaga dalam bepergian, mulai dari persiapan, keluar rumah di perjalanan hingga kembali lagi sudah pasti ada doa dan sunnah yang perlu dilakukan agar safar kita lebih berkah. Tapi kali ini saya tidak akan menulis terkait ada dalam safar. Lebih ke pengalaman spiritual yang saya alami dalam perjalanan.

Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: “Bepergian (safar) itu adalah sebagian dari siksaan yang menghalangi seseorang dari kalian dari makan, minum dan tidurnya. Maka apabila dia telah selesai dari urusannya, hendaklah dia segera kembali kepada keluarganya” [HR. Bukhari, HN 1677].

Rasulullah SAW menyatakan bahwa bepergian atau safar merupakan bagian siksaan. Di samping resiko lapar, dahaga, dan kurang istirahat, di dalam perjalanan juga terdapat resiko kecelakaan yang dapat menyebabkan terluka atau bahkan meninggal dunia. Oleh karena itu, seorang muslim harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan menjadikan setiap kepergiannya sebagai bagian dari amal saleh.

Safar atau bepergian bagian dari amal sholeh, yang sebisa mungkin kita ketika berpergian banyak berdoa dan beramal sholeh dalam perjalanan.

Doa nya seperti apa? Doa apapun itu doa sapu jagat, doa keselamatan, kelancaran pekerjaan dan lain-lain, selain doa tentu ada sedekah yang bisa dilakukan.

Dari amal-amal yang bisa saya lakukan selain berdoa adalah bersedekah, dari sedekah itu saya jadikan wasilah dan tawasul untuk meminta sesuatu. Apakah itu boleh? Ya boleh

Surat Al-Ma’idah ayat 35
Yaa ayyuhalladziina aamanuttaqullaaha wabtaghuu ilaihil wasiilata wa jaahiduu fii sabiilihii la’allakum tuflihuun.
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah wasilah kepada Allah serta berjihadlah kalian di jalan Allah agar kalian beruntung.

“Ayat ini selain memerintahkan orang yang beriman untuk bertakwa dan berjihad di jalan Allah, juga memerintahkan orang yang beriman untuk mencari wasilah,” kata Asyari. Wasilah adalah setiap sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, yaitu dengan amal saleh dan ketaatan.

Ayat itu menjadi dalil dibolehkan tawasul dengan amal saleh, seperti salat, puasa, sedekah, birrul walidain, dan lainnya. Tawasul dengan amal saleh, seluruh umat Islam membolehkannya. Misalnya, doa, “Ya Allah dengan sedekah yang telah aku lakukan, angkatlah musibah yang menimpaku.”

Dari tafsiran di atas, sedekah yang yang saya lakukan untuk bertawasul kepada allah, seperti apa caranya? Setiap bepergian saya pasti akan menggunakan ojek, nari situ setiap kali selesai pengantaran, saya beri bintang 5 dan tips, dari tindakan itu saya bertawasul kepada Allah, “Ya Allah, dari sedekah yang hamba lakukan, hamba memohon lancarkan pekerjaan hamba dan semoga dapat diterima pekerjaan hamba.

Tidak hanya itu, ketika safar Masjid adalah tempat ternyaman untuk singgah dan istirahat, tapi terkadang masjid di kunci, tidak bisa digunakan, dan lain sebagainya, walaupun tidak semua masjid seperti itu.

Bahkan ada masjid yang bertuliskan “Dilarang tidur di dalam masjid” atau “Dilarang tidur di atas karpet”. Sedih rasanya baca, padahal di zaman nabi masjid itu dijadikan pusat kegiatan, tempat mencari solusi, berdiskusi.

Di safar ku, masjid saya jadikan tempat untuk mandi, alias numpang mandi, tapi tidak hanya mandi bersih-bersih badan, sholat 2 rakaat, dhuha, sholat hajat dan bersedekah di masjid yang saya singgah, kembali saya bertawasul kepada Allah untuk meminta kelancaran dan keberkahan dalam pekerjaan hari itu juga.

Setiap akan ada presentasi report progress atau kegiatan apapun di client itu pasti saya sempatkan untuk bersedekah, sholat dan berdoa, dari amalan-amalan yang saya kerjakan di hari itu juga.

Dan alhamdulillah dari apa yang saya lakukan, pekerjaan ku selalu lancar dan relatif tidak ada kendala, jika ada kendala pun solvingnya cepat.

Kesimpulan

Safar adalah sebuah proses yang di dalamnya banyak hal baik yang bisa dilakukan, untuk itu jangan sia siakan momen perjalanan sudah diberikan, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk safar jauh dan tentu bukan biaya sendiri. Semua biaya dari kantor. Dan saya yakin ketika kita berbuat baik kemudian bertawasul untuk meminta sesuatu, apa yang kita minta Insya Allah akan diberi. Jadikan masjid tempat singgah terbaik. Memakmurkan masjid dengan sholat dhuha mu, isilah kotak amal dengan uangmu. Dan dapatkan kemudahan dalam safar dari apa yang kita minta kepada Allah. Semoga sekelumit cerita ini bisa menjadi manfaat untuk para pembaca. Semoga semakin berkah dan indah. Aamiin